Kegiatan Belajar 2
Tugas dan Fungsi Pengadaan Laundry
Kadang
kala ada hotel yaang belum memandang perlu diadakannya laundry milik sendiri,
sehingga hotel masih menjalin kerja sama dengan laundry lain. Sebagian besar
hotel berbintang memiliki laundry sendiri. Keuntungan yang dapat dirasakan bagi
hotel bila memiliki laundry sendiri sebagai berikut.
1.
Memberikan
layanan kepada tamu hotel.
2.
Menambah
pemasukan hotel.
3.
Efisiensi
kerja dalam penyediaan linen bersih.
4.
Meningkatkan
kepuasan tamu.
A.
Layanan Pakaian
Tamu ( Laundry Service )
Layanan
pakaian tamu atau dikenal dengan laundry
service sangat diperlukan untuk meningkatkan layanan kepada tamu, sehingga
tamu tidak perlu mencari laundry di luar hotel. Selain menangani cucian pakaian
tamu, laundry juga memberikan layanan lain seperti pencucian linen hotel dan
pakaian seragam karyawan. Ukuran besar atau kecilnya laundry disesuaikan dengan
klasifikasi hotel tersebut.
Proses
laundry adalah cara pencucian atas bahan atau pakaian dengan menggunakan air. Dry Cleaning adalah cara pencucian atas
bahan atau pakaian dengan menggunakan bahan kimia (solvent), sedangkan pencucian, baik dengan air maupun kering, atas
semua bahan / pakaian dilakukan oleh Departemen Laundry.
1.
Struktur
Organisasi Departemen Laundry
Beberapa
tugas departemen laundry antara lain sebagai berikut.
a.
Mencuci
semua perlengkapan hotel yang terbuat dari tekstil, yang disebut dengan ( house laundry )
b.
Mencuci
semua bahan atau pakaian tamu yang dicucikan, baik yang menginap di hotel
maupun dari luar hotel. Bahan atau pakaian tamu tersebut dikelompokkan ke dalam
4 kelompok berikut.
1)
In house guest
laundry, yaitu
semua cucian laundry dari tamu yang menginap di hotel.
2)
Outside guest
laundry, yaitu
semua cucian laundry dari tamu yang tidak menginap di hotel
3)
In house guest
valet, yaitu
cucian dry cleaning atau pressing
dari tamu yang menginap di hotel.
4)
Outside guest
valet, yaitu
semua cucian dry cleaning dan atau pressing dari tamu yang tidak menginap
di hotel.
Untuk kelancaran
tugas-tugasnya, maka dalam struktur organisasi laundry dibagi dalam beberapa
bagian-bagian lagi seperti pada diagram di bawah ini.
|
STRUCTUR ORGANISASI LAUNDRY |
2.
Jenis-jenis
Layanan Laundry
Jenis-jenis
layanan pada Departemen Laundry antara lain sebagai berikut.
a.
Layanan
pencucian
1)
One day servive, yaitu pelayanan
pencucian dalam waktu satu hari yang sama dengan ongkos standar
2)
Special service, yaitu pelayanan
pencucian khusus dalam satu hari dengan penambahan ongkos 50% dari harga
standar
3)
Express service,
yaitu
pelayanan dalam waktu yang sangat singkat ± 2 jam dengan penambahan ongkos
sekitar 100% dari harga standar
b.
Pengumpulan
dan Pengiriman Pakaian Tamu
Tugas ini
dilakukan oleh seorang petugas laundry yaitu valet. Penjemputan dilakukan
langsung dari floor station atau ke
kamar tamu dengan berkoordinasi dengan petugas kamar. Petugas itu bertanggung
jawab ataspengambilan cucian-cucian kotor ke laundry dan pengiriman cucian
bersih kepada tamu di kamar ( delivery
valet ). Semua cucian yang diantar harus sesuai dengan laundry list ( daftar laundry ).
c.
Pemeriksaan
( Checking a Guest laundry )
Pemeriksaan meliputi beberapa hal, yaitu
:
1)
Jenis
pengotor
2)
Klasifikasi
asal bahan pakaian,
3)
Warna,
dan
4)
Jenis
layanan pencucian
Pekerjaan ini dilakukan oleh petugas
checker.
3.
Peralatan dan
Perlengkapan Pencuci ( Laundry Equipment
)
Proses
pencucian di hotel umumnya menggunakan tenaga listrik atau mesin. Pengelompokan
alat-alat yang digunakan untuk memproses pencucian pakaian tamu terdiri dari
peralatan berikut.
a.
Peralatan
pokok
1)
Mesin
cuci ( washing machine ), digunakan untuk mencuci pakaian atau linen kotor dan
sekaligus membilas. Pada proses pencucian digunakan obat pembersih, yaitu sabun
dan detergen.
2)
Mesin
pemeras ( extractor machine ), mesin ini bekerja secara otomatis memeras cucian
yang selesai dicuci. Cucian yang sudah diperas, siap dilanjutkan ke mesin
pengering.
3)
Mesin
pengering ( drying tumbler/ tumbler machine ), mesin ini bekerja secara
otomatis mengeringkan cucian yang sudah diperas.
4)
Setrika
press ( presser ) terdiri dari tipe-tipe berikut.
a)
Shirt
press unit
b)
Cotton
garment press, berguna untuk menghaluskan dan merapikan pakaian / cucian
c)
Hand
iron ( setrika tangan ), merupakan mesin setrika tangan yang dihubungkan dengan
aliran uap panas atau lebih mirip setrika biasa.
d)
Flat
roll ironer / mangler ( setrika khusus linen-linen berbentuk lembaran ). Mesin
ini bekerja secara otomatis menyetrika linen-linen hotel. Misalnya, sprei (
sheet ), sarung bantal ( pillow case ), taplak meja dan napkin ( kain serbet ).
5)
Mesin
dry cleaning terdiri dari :
a)
Dry
cleaning unit dan
b)
Dry
cleaning press machine, yaitu :
-
Utility
cleaning machine
-
Mushroom
dry cleaning press
-
Form
finisher / steam air
-
Hand
( steam ) iron
-
Pant
topper
-
Puffer
atau
-
Silk
presser
6)
Mesin
pemberi tanda ( marker machine ), yaitu mesin yang bekerja secara otomatis
memberi tanda pada cucian tamu. Mesin ini dapat mencetak nomor kamar, nomor
urut, nomor urut pita kecil, dan menempelkannya pada cucian tamu. Tujuannya
agar cucian tidak tertukar atau hilang.
b.
Peralatan
peleengkap
1)
Spotting
board
2)
Polymark
marking machine
3)
Lain-lain
( hanger stand, wagon, tables telephone, dan lainnya sesuai kebutuhan )
4.
Bahan Pencuci ( Laundry Supplies )
Berdasarkan
sumbernya asal bahan pakaian dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut.
a.
Bahan alam, yang berasal dari hewan dan
nabati.
1)
Bahan
dari hewani diambil dari bulu-bulu / kulit beberapa hewan, misalnya domba,
ular, buaya, tupai, atau bahan-bahan yang memiliki kualitas yang tinggi ( ulat
sutera yang akan dijadikan kain sutera )
2)
Bahan
dari nabati diambil dari tumbuhan, misalnya kapas, kulit pohon rami, serat
yute, atau daun nanas.
b.
Bahan sintetis yang berasal penggabungan bahan
kimia. Pada dasarnya bahan sintetis ini berasal dari alam yang intisarinya
dipisah-pisahkan dan digabungkan dengan bahan lain, sehingga dapat dijadikan
serat-serat. Contoh : serat rayon, polyster, acrylic, dan nylon.
Kedua
bahan ini memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga pada saat ini ke dua
bahan ini banyak digabungkan untuk menghasilkan bahan pakaian yang lebih kuat,
halus, dan mudah menyerap.
Bahan
pencuci di laundry pun sangat beragam dan penggunaan disesuaikan dengan asal
bahan pakaian. Pakaian yang terbuat dari kapas akan berbeda bahan cucinya
dengan pakaian yang terbuat dari wool.
Kelengkapan
bahan pencuci yang digunakan di hotel sebagai berikut.
a.
Air, merupakan media utama yang digunakan
untuk pelepasan kotoran. Pemilihan air yang tepat sangat berpengaruh pada daya
cuci detergen yang dapat mempengaruhi hasil cucian. Beberapa sumber air yang
kita ketahui yaitu air hujan, air sungai, air dari mata air, air sumur, atau
air leding. Untuk mendapatkan kualitas air yang baik untuk pencucian, perlu
dilakukan pemeriksaan air. Hal ini meliputi faktor-faktor berikut.
1)
Kesadahan,
yaitu banyaknya zat kapur yang terkandung dalam air.
2)
pH,yaitu
logaritma dari ion-ion hidrogen yang menyatakan kondisi air yang bersangkutan.
a)
pH
lebih besar dari 7 = basa
b)
pH
lebih kecil dari 7 = asam
c)
p
H sama dengan 7 = netral
3)
Alkalinitas,
yaitu berapa persen alkali ( kimia sabun yang terkantung di dalam air ), agar
tidak terjadi kelebihan dosis penggunaan alkali sebagai chemical.
b.
Detergen, yaitu bahan kimia yang dapat
berfungsi menurunkan atau menghilangkan kotoran / noda yang memiliki ikatan
pada pakaian. Detergen merupakan campuran dari beberapa bahan kimia antara lain
surfactant, alkali builder,sequestrans ( pelunak air ), dan additive lain (
optical brighter, anti redoposition, anti corrosive ).
c.
Bleach ( pemutih ) adalah bahan pencuci yang
dapat memutihkan pakaian dan memusnahkan kuman-kuman. Bleach hanya dapat
bekerja setelah dalam air dan akan sangat baik bila menggunakan air bersuhu 50
derajad celcius. Penggunaannya diutamakan untuk bahan-bahan putih seperti
linen, agar kelihatan lebih cemerlang.
d.
Sour adalah bahan pencuci yang berguna untuk
hal-hal berikut.
1)
Menetralkan
keadaan alkali yang terdapat pada pakaian yang dicuci agar tidak gatal waktu
dipakai, tidak gosong bila disetrika
2)
Menjaga
pakaian putih tetap putih
3)
Menghindari
kerusakan pada pakaian berwarna, sebagai akibat masih adanya sisa-sisa detergen
pada pakaian.
4)
Mematikan
kuman-kuman terutama untuk pakaian berwarna yang hanya menggunakan air dingin
dan tidak menggunakan bleach.
e.
Starch, manfaat starch antara lain untuk
hal-hal berikut.
1)
Memberikan
perlindungan selaput film pada permukaan pakaian sehingga dapat menahan
kotoran-kotoran yang masuk ke dalam serat pakaian.
2)
Memperkuat
pakaian.
3)
Memberikan
permukaan yang rata dan licin pada pakaian.
f.
Softener
( pelembut ) adalah bahan pencuci yang berguna untuk melembutkan pakaian.
Softener biasanya dipergunakan untuk mencuci bahan-bahan seperti handuk atau
pakaian anak. Selain itu, softener bisa memberikan efek-efek sebagai berikut.
1)
Lebih
mudah disetrika.
2)
Lebih
licin dan tidak kusut.
3)
Menyegarkan.
g.
Liquid
soap ( bahan cair ) adalah pembersih sabun cair karena mengandung obat
pembersih noda / kotoran. Penggunaannya disesuaikan dengan jumlah cucian.
5.
Pemberian Tanda
pada Pakaian ( Marking a Guest Laundry
)
Pekerjaan
ini dilakukan oleh seorang marker, pemberian tanda biasa dibagi menjadi 2,
yaitu sebagai berikut.
a.
Pemberian
tanda pada pakaian karyawan, biasanya menggunakan kode departemen dan singkatan
nama pegawai.
b.
Pemberian
tanda pada pakaian tamu, biasanya secara manual menggunakan nomor kamar tamu.
Jika menggunakan mesin pemberi tanda ( marking machine ), pemberian tanda
dilakukan seperti prosedur berikut.
1)
Cantumkan
nomor / kode untuk nama hari dalam satu minggu, misalnya seperti berikut.
2)
Pemberian
penomoran dimulai dari nomor 101 sampai 140. Kemudian, dilanjutkan ke nomor 210
hingga 240 dan seterusnya.
3)
Pemberian
tanda harus sesuai dengan daftar cucian.
4)
Berikan
tanda pada setiap pakaian tamu.
5)
Bila
akan memasang tanda baru, lepas lebih dahulu tanda lama pada pakaian.
6)
Periksa
pada pakaian tamu apakah ada barang-barang berharga milik tamu di dalamnya.
7)
Pasang
tanda pada tempat-tempat yang aman. Misalnya, pada kantong bagian dalam, kerah
bagian dalam, atau pinggang bagian dalam.
8)
Setelah
diberi tanda, tempatkan pakaian sesuai dengan layanan yang diinginkan.
Cara menggunakan
mesin untuk penanda sebagai berikut.
a.
Siapkan
mesin pemberi tanda.
b.
Periksa
setiap komponen ( nomor kode, pita, bahan pembersih, cara menggunakan ).
c.
Hubungkan
dengan listrik
d.
Tekan
tombol power on dan panaskan mesin.
e.
Tempelkan
bagian pakaian yang akan diberi tanda.
f.
Tekan
pegangan mesin ke bawah untuk membuat nomor kode.
B.
Proses Pencucian
Pakaian Tamu
Dalam
melaksanakan pencucian pakaian tamu, ada hal penting yang harus diperhatikan
yaitu proses pencucian. Yang dimaksud dengan proses pencucian yaitu proses
menghilangkan kotoran pada pakaian sehingga pakaian yang dicuci tampak seperti
semula atau baru.
Tujuan
dari proses pencucian yaitu menghilangkan kotoran dan noda-noda, menjaga agar
pakaian bebas dari kuman-kuman, menjaga agar sifat asli dari pakaian tetap
bertahan seperti tetap halus, dan mencegah agar pakaian tidak cepat rusak.
Dengan
tujuan tersebut maka proses pencuci pakaian sangat penting dan mengacu pada
layanan petugas checker ( pemeriksaan pencucian pakaian tamu ) dan marker (
pemberi tanda / penyortir ).
1.
Tahap Pencucian
( Washing )
Proses pencucian dapat dilakukan dengan
2 cara, yaitu sebagai berikut.
a.
Laundry
Proses laundry
pakaian yang akan dicuci selalu menggunakan air, sehingga tahapan pencucian
yang dilakukan sebagai berikut.
1)
Pre-washing,
bertujuan untuk melunakkan kotoran atau noda yang melekat. Proses ini dapat
dilakukan secara manual atau dengan mesin.
2)
Washing,
mencuci pakaian dengan menggunakan mesin yang bertujuan untuk menghilangkan
kotoran.
berikut vidio proses pencucian menggunakan mesin cuci dengan kartu.
3)
Rinsing,
proses pembilasan cucian untuk menghilangkan sisa-sisa detergen selama proses
pencucian. Pembilasan dilakukan 3x atau sampai air pembilas terakhir bening.
4)
Extracting,
proses pemerasan cucian untuk mengurangi kadar air hingga cucian menjadi
lembab.
- Dry
cleaning
Dengan proses
dry cleaning, maka prosedur cuci kering dapat dilakukanseperti berikut ini.
1)
Pengelompokkan
bahan yang akan dicuci sesuai tingkat kotor ringan, sedang, dan berat.
2)
Menghilangkan
noda-noda ( spotting ) pada pakaian sebelum dicuci kering.
3)
Pencucian
( dry cleaning ), dilakukan secara manual dan otomatis ( automatic ).
a)
Manual,
yaitu cara menjalankan mesin dry cleaning, apabila automatisnya tidak
berfungsi.
b)
Automatic,
yaitu cara menjalankan mesin dry cleaning dengan diprogram sehingga dapat
bekerja secara otomatis.
Untuk cucian
kering ( dry cleaning ), mesin setrika yang digunakan wool press unit. Mesin
ini digunakan untuk melicinkan pakaian yang terbuat dari wool, silk, dan
syntetis. Mesin ini terdiri dari mushroom dry cleaning press, utility dry
cleaning press, finishing form, dan hand / steam iron.
2.
Tahap
Pengeringan ( Drying )
Prosses
pengeringan dilakukan dengan menggunakan mesin drying tumbler. Pada proses
pengeringan pakaian tamu dikelompokkan sesuai dengan asal bahan dan tingkat
ketebalan kain pada pakaian.
3.
Tahap
Penyelesaian ( Finishing )
Tahap
ini bertanggung jawab menyelesaikan penyetrikaan ( pressing ) pakaian tamu
setelah selesai dikeringkan. Bila ada cucian yang belum bersih dan sempurna
harus diselesaikan atau dicuci ulang.
Proses
penyetrikaan ( pressing ) dilakukan untuk memberikan efek licin pada pakaian,
sehingga pakaian tampak rapi dan halus, serta melindungi serat kain dari
kotoran. Proses penyetrikaan dapat dilakukan dengan beberapa alat yang
disesuaikan dengan jenis pakaian tamu, yaitu sebagai berikut.
a.
Shirt
press unit, yaitu digunakan untuk melicinkan kemeja yang terbuat dari katun.
Mesin ini khusus digunakan untuk melicinkan lengan baju.
b.
Tundem
press, yaitu digunakan untuk melicinkan kerah baju ( collar ), pergelangan
tangan ( long sleeve ), dan bagian pundak ( shoulder )
c.
Body
press, khusus digunakan untuk bagian badan baju.
d.
Cotton
garment press, yaitu alat pelicin untuk bahan pakaian yang terbuat dari katun
untuk pakaian lain selain kemeja.
Mesin cotton garment press yang biasa
digunakan adalah sebagai berikut.
1)
Mushroom press, digunakan untuk menyetrika
bagian atas celana, blouse, dress, atau skirt
2)
Utulity press, digunakan untuk menyetrika
bermacam-macam pakaian bagian bawah.
e.
Hand
iron, yaitu alat pelicin yang digunakan untuk menyetrika bagian-bagian yang
tidak bisa terjangkau dengan mesin, misalnya digunakan untuk menyetrika rempel
( skirting ).
Seorang
petugas pada bagian pressing harus mampu menggunakan mesin-mesin dengan benar.
Selain itu, petugas harus mengetahui standar kualitas setrikaan yang baik.
Kualitas
setrikaan yang baik sebagai berikut.
a.
Celana
: 1) Garis celana harus lurus dan tidak
boleh terlihat ada garis lain.
2) Bagian resliting rata dan
tidak ada garis.
3) Saku rata tidak ada lipatan.
4) Bagian ikat pinggang rata dan
tidak ada yang terlipat.
b.
Baju
: 1) Leher tajam dan sesuai bentuk
2) Bagian pundak mempunyai garis
yang lurus dengan lengan dan tidak ada lipatan-
Lipatan.
3)
Lengan
sesuai bentuk dan tidak ada garis ganda.
4)
Bagian
badan sesuai dengan bentuk pakaian, tidak ada lipatan lain dan kancing lengkap.
c.
Rok
: 1) Bagian pinggang lemas dan tidak ada lipatan-lipatan.
2) Bagian muka dan belakang rata dan tidak ada lipatan-lipatan.
3) Rempel / garis lurus tajam dan tidak ada lipatan lain.
4) Bagian bawah lemas, tajam, dan tidak ada lipatan lain.
4.
Tahap Pengepakan
( Packaging ) dan Pencatatan ( Recording )
Setelah
pakaian tamu disetrika dengan rapi, dibungkus atau dikemas sesuai dengan
permintaan yang tercantum di laundry list, pakaian tamu bisa dilipat. Pakaian
kemudian dibungkus atau digantung dengan hanger.
Pada
saat pengepakan, petugas melakukan hal-hal berikut.
- Pemeriksaan
kualitas setrika.
- Merapikan
kembali pakaian yang belum rapi.
- Melepaskan
tanda pada setiap pakaian tamu.
- Membungkus
pakaian dengan rapi sesuai prosedur.
- Memasangkan
laundry list pada bagian atas pembungkus
Setelah
pegepakan selesai pakaian tamu tersebut dicatat pada guest laundry book sebagai
tanda bahwa pakaian tamu tersebut siap diantar ke kamar. Data yang dicatat pada
guest laundry book meliputi jenis cucian, proses pencucian, harga cucian nama
tamu, dan nomor kamar.
5.
Pengantaran (
Delivering )
Pengantaran
pakaian tamu yang sudah bersih dilakukan oleh petugas pada sore hari dilengkapi
dengan laundry voucher ( rangkap 3 ) kemudian diantar ke kamar tamu. Minta tamu
menandatangani laundry voucher. Bila tamu tidak ada di kamar, serahkan laundry
voucher tersebut pada kasir kantor depan.
Rangkuman
1.
Keuntungan
yang dapat dirasakan bagi hotel bila memiliki laundry sendiri sebagai berikut.
a.
Memberikan
layanan kepada tamu hotel.
b.
Menambah
pemasukan hotel.
c.
Efisiensi
kerja dalam penyediaan linen bersih.
d.
Meningkatkan
kepuasan tamu.
2.
Jenis-jenis
layanan laundry yaitu one day service, special service dan express service.
3.
Peralatan
dan perlengkapan mencuci ( laundry equipment ) yaitu mesin cuci ( washing
machine ) mesin pemeras ( extractor ) pengering ( drying tumbler ) dan setrika
( presser ).
4.
Proses
pencucian pakaian tamu sebagai berikut.
Pre-washing, washing, extracting, drying,
pressing, folding, packing, recording, dan delivering
.
Praktikkan
proses pencucian pakaian tamu yang menginap di hotel anda!
Tes Formatif
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan
jelas!
- Apa
manfaat bagi hotel bila memiliki tempat atau departemen laundry sendiri?
- Identifikasi
peralatan makinal yang digunakan di Laundry!
- Identifikasi
bahan pencuci yang digunakan dalam proses pencucian!
- Jelaskan
proses pencucian pakaian tamu dengan benar!
- Bagaiman
memberi tanda pada pakaian tamu dengan menggunakan mesin pemberi tanda?